Anggaran Pendidikan Dipotong, Tapi Mau Ajarkan Koding & AI?

Belakangan ini, pemerintah memutuskan untuk memotong anggaran pendidikan hingga Rp8 triliun. Sementara itu, Menteri Pendidikan berencana mengenalkan koding dan kecerdasan buatan (AI) sejak dini di sekolah-sekolah. Dua kebijakan ini terdengar agak bertentangan, bukan?

Di satu sisi, pengenalan koding dan AI adalah langkah maju. Di era digital seperti sekarang, keterampilan teknologi sangat penting. Tapi di sisi lain, bagaimana program ini bisa berjalan dengan baik jika anggaran pendidikan justru dipangkas?

ilustrasi

Makan Gratis vs Pendidikan Digital, Harus Pilih Salah Satu?

Sebagian dana pendidikan yang dipotong kabarnya dialihkan untuk program makan gratis bagi siswa. Tujuannya tentu baik, agar anak-anak tetap sehat dan fokus belajar. Tapi pertanyaannya, apakah pendidikan yang berkualitas harus dikorbankan demi program ini?

Jika pemerintah serius ingin mengenalkan koding dan AI di sekolah, tentu butuh investasi besar, seperti:

📌 Pelatihan guru – Tidak semua guru punya latar belakang IT. Mereka butuh pelatihan agar bisa mengajarkan koding dan AI dengan baik.

📌 Infrastruktur teknologi – Sekolah butuh komputer, akses internet, dan software yang mendukung pembelajaran AI dan koding.

📌 Kurikulum yang jelas – Pendidikan berbasis teknologi perlu kurikulum yang matang agar tidak hanya jadi sekadar formalitas.

Tanpa anggaran yang memadai, rencana ini bisa sulit direalisasikan secara merata. Apakah sekolah di daerah terpencil juga akan mendapatkan fasilitas yang sama? Atau justru hanya sekolah di kota besar yang bisa menikmati program ini?

Pendidikan & Teknologi Harus Jadi Prioritas

Saat ini, dunia semakin bergerak menuju era digital. Situs TheHeran.com sering membahas bagaimana pemrograman, AI, dan teknologi digital menjadi keterampilan penting untuk masa depan. Jika Indonesia ingin bersaing di tingkat global, pendidikan berbasis teknologi tidak boleh setengah-setengah.

Namun, tanpa anggaran yang cukup, sulit membayangkan bagaimana sekolah bisa mengajarkan koding dan AI dengan baik. Jangan sampai program ini hanya jadi wacana tanpa implementasi nyata.

Solusinya?

Pemerintah perlu mencari keseimbangan antara menyediakan makan gratis dan memastikan pendidikan tetap berkualitas. Ada banyak sektor lain yang bisa dievaluasi untuk efisiensi anggaran, sehingga pendidikan tidak terkena dampak besar.

Yang jelas, jika kita ingin generasi masa depan menguasai teknologi, investasi dalam pendidikan harus jadi prioritas utama. Bagaimana menurutmu? Setuju atau ada pandangan lain? Yuk, diskusi di kolom komentar! 🚀

Leave a Reply